Kegagalan Koordinasi
Beberapa ekonom New Keynesian menyarankan bahwa resesi ekonomi merupakan dampak dari kegagalan koordinasi. Masalah koordinasi dapat muncul dalam pengaturan upah dan harga karena mereka dalam menetapkan upah dan harga harus mengantisipasi tindakan pemain lainnya dalam penetapan upah dan harga. Dalam bernegosiasi tentang upah Pemimpin serikat pekerja memperhatikan tentang konsesi-konsesi serikat pekerja lainnya akan menang. Perusahaan dalam menetapkan harga sangat memperhatikan harga yang ditetapkan oleh perusahaan lainnya.
Untuk melihat bagaimana resesi dapat timbul dengan adanya kegagalan koordinasi, berikut ini sebagai perumpamaan. Misalkan perekonomiaan terdiri dari dua perusahaan. Setelah adanya penurunan tajam dalam money supply, setiap perusahaan harus memutuskan apakah melakukan pemotongan harga. Setiap perusahaan berkeinginan untuk memaksimalkan profit, namun profit tersebut tidak hanya tergantung pada keputusan harga tetapi juga pada keputusan yang dibuat oleh perusahaan lainnya.
Jika tidak sebuah perusahahaan pun yang melakukan pemotongan harga, jumlah real money (jumlah uang dibagi dengan tingkat harga) adalah rendah, terjadi resesi, dan setiap perusahaan membuat keuntungan hanya limabelas dolar.
Jika kedua perusahaan memotong harganya, real money balance cukup tinggi, resesi bias dihindari, dan setiap perusahaan memperoleh keuntungan sebesar tiga puluh dolar. Meskipun kedua perusahaan lebih memilih untuk menghindari resesi, tidak ada yang dapat diperbuat dengan tindakan sendiri-sendiri. Jika salah satu perusahaan melakukan pemotongan harga sedangkan yang lainnya tidak, dan resesi akan mengikutinya. Perusahaan yang melakukan pemotongan harga hanya mendapatkan lima dolar, sementara yang perusahaan lain mendapatkan limabelas dolar.
Esensi dari perumpamaan ini adalah bahwa setiap keputusan perusahaan mempengaruhi hasil untuk perusahaan lainnya. Ketika satu perusahaan melakukan pemotongan harga, maka hal itu akan meningkatkan kesempatan bagi perusahaan yang lain, karena perusahaan lain dapat menghindari resesi oleh pemotongan harga tersebut. Ini dampak positif dari salah satu perusahaan yang melakukan pemotongan harga pada perusahaan lain dengan meningkatnya kesempatan memperoleh keuntungan karena adanya ekternalitas aggregate-demand.
Hasil apa yang diharapkan dalam suatu perekonomian ini? Di satu sisi, jika setiap perusahaan mengharapkan perusahaan lain untuk memotong harganya, keduanya akan memotong harga, sehingga hasil sesuai dengan yang diinginkan di mana masing-masing mendapatkan tiga puluh dolar. Di sisi lain, jika setiap perusahaan mengharapkan perusahaan lain yang lain untuk mempertahamkan harga, keduanya akan mempertahankan harga, merupakan solusi yang inferior yang mana masing-masing mendapatkan lima belas dolar. Oleh karena itu, kedua hasil tersebut dapat terjadi: adanya multiple equilibria.
Hasil yang inferior, di mana setiap perusahaan yang mendapatkan lima belas dolar, adalah contoh dari kegagalan koordinasi. Jika kedua perusahaan dapat melakukan koordinasi, mereka masing-masing akan memotong harganya dan mencapai hasil yang diinginkan. Dalam dunia nyata, tidak seperti dalam perumpamaan ini, koordinasi seringkali sulit karena jumlah perusahaan yang banyak. Moral dari suatu cerita adalah bahwa meskipun sticky price bukan merupakan minat perusahaan, namun harga secara sederhana dapat sticky karena karena price setters berharap mereka akan melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar