Clock

Rabu, 13 April 2011

TULISAN 28

Cakupan Ilmu Lingkungan Hidup
Ilmu lingkungan hidup membahas masalah dan tantangan isu pengendalian polusi, perubahan iklim, perlindungan lingkungan hidup, konservasi sumber bahan baku yang semakin menipis, keragaman dan ancaman kelangsungan hidup mahluk hidup alam semesta, serta permasalahan alokasi sumber daya alam dan energi dalam proses produksi yang berkelanjutan. Memang benar aset maupun harta karun di sekitar alam sekitar kita bukan merupakan aset yang kepemilikannya dipegang dan dikendalikan oleh generasi manusia sekarang, tetapi mereka merupakan juga hak milik (equity) dari seluruh generasi-generasi penerus di kemudian hari. Oleh karenanya aset tersebut harus dikelola dengan baik, dipelihara kesehatannya agar pemanfaatannya dapat berkelanjutan (sustainable).
Pengelolaan lingkungan hidup menuntut para investor dan pengusaha untuk melakukan proses kalkulasi manfaat dan biaya dari kegiatan produksi, perdagangan dan investasi pada kegiatan bisnisnya secara benar dan cermat. Di dalam kalkulasi tersebut perlu juga dimasukkan aspek internalisasi biaya pengendalian lingkungan, dan internalisasi akibat kerusakan-kerusakan yang timbul dalam proses produksi barang dan jasa — yang kepemilikannya berada ditangan masyarakat (community) dan generasi penerus kita. Tragedi jurang kemiskinan, dampak mulplier lokal yang minimal, pengangguran setempat yang tinggi, kasus kebocoran pembangkit nuklir di wilayah Three Miles Island dan Bhopal, berikut proses pembalakan hutan dan kebakaran asap serta kasus lluapan lumpur panas Sidoardjo merupakan peristiwa-peristiwa negatif yang patut dihindari.
Belum lagi kerusakan kualitas sungai, langkanya sumber air minum bersih, pembuangan sampah, perubahan tataruang (yang kontra lingkungan hidup) semuanya membuktikan adanya fakta telah terjadinya ”U-Shaped Hypothesis”, yaitu gejala penularan dampak lingkungan hidup yang semakin bersifat jangka pendek. Ketidak pedulian kita terhadap kasus-kasus global seperti rumah kaca, limbah radioaktif, rusaknya biodiversity laut, hutan dan fauna serta kelangkaan sumber panngan dunia tentunya pada saatnya akan memberikan dampak serupa dalam percepatan hipotesa tersebut jika tidak dikendalikan.
Atas dasar pertimbangan ini maka kalkulasi ”internal rate of return” suatu usulan investasi bisnis (kelayakan finansial) perlu dilengkapi juga dengan analisis cost-benefit, multi-criteria analysis, analisis proses multiplier, analisis cost-effectiveness dan analisis penilaian aset. Kita sebagai pelaku bisnis perlu juga menghormati dan menjalankan berbagai peraturan lingkungan hidup secara lokal, nasional dan internasional. Mengatasi masalah dan isu lingkungan hidup yang dampak negatifnya dinikmati oleh masyarakat dunia, seperti kasus ”global warming” dan perubahan cuaca dunia memang harus ditangani secara bersama — sepeti yang telah diatur dalam Perjanjian Internasional Kyoto Protokol. Mitigasi terhadap ancaman jangka panjang ini merupakan kewajiban bagi generasi masa kini agar pembangunan dan kesejahteraan dunia dapat berlangsung secara berkelanjutan bagi generasi-generasi penerus.
Diskusi mendalam dari permasalahan dan isu lingkungan hidup dari alam sekitar kita diuraikan lebih lanjut secara sistimatis oleh penulis kawakan ini ke dalam sepuluh bab topik bahasan. Proses substitusi pemanfaatan sumber daya alam yang semakin langka memang dapat terjadi secara alamiah dalam jangka panjang, tetapi proses mitigasi dari kemungkinan terjadinya mala petaka perlu dilakukan sejak sekarang. Tekanan dan persaingan bisnis dalam memanfaatkan lingkungan hidup perlu diminimalisir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar